Pada artikel ini kita akan membahas tentang kesalahan yang paling sering dilakukan oleh sebagian besar pengusaha. Saya bilang dan saya garis bawahi sebagian besar pengusaha ya, sehingga itu berarti tidak semua pengusaha melakukan kesalahan ini.

Kesalahan ini saya temukan dari hasil observasi di lapangan mulai dari bisnis kecil hingga menengah. Bahkan bisnis yang besar pun masih saja ada yang melakukan kesalahan ini.

Dan saya pun bilang ini sebagai sebuah kesalahan karena hal yang akan saya sampaikan ini seharusnya dilakukan oleh para pengusaha.

Mengapa ini pengting untuk saya sampaikan? Alasannya sederhana saja, karena dengan mengetahui kesalahan ini nantinya para pengusaha bisa memperbaikinya dan setelahnya saya berharap omset mereka meningkat, profitnya bertambah banyak tanpa harus mengeluarkan biaya lagi untuk beriklan.

Lantas apa saja 2 kesalahan para pengusaha ini? Silakan simak penjelasan saya berikut ini.

2 Kesalahan Yang Paling Sering Dilakukan Oleh Sebagian Besar Pengusaha

Kalau kita cari sebenarnya ada banyak sekali kesalahan yang dilakukan oleh para pengusaha terutama para pengusaha pemula.

Namun di sini saya hanya akan fokus pada 2 kesalahan saja, yang mana 2 hal ini sering dilakukan oleh sebagai besar pengusaha, baik yang pemula maupun yang sudah pro, baik pengusaha yang bisnisnya masih rintisan hingga pengusaha yang omsetnya sudah milyaran.

Kesalahan mereka adalah :

  • Tidak mempunyai database pelanggan
  • Tidak punya program promosi yang berkesinambungan

Tidak punya database pelanggan

Kalau Anda adalah seorang pengusaha, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan untuk Anda.

  1. Berapa jumlah pembeli Anda bulan ini?
  2. Diantara pelanggan Anda, berapa orang yang bernama Agus?
  3. Bisakah Anda menyebutkan 10 alamat email atau nomor hp yang dipakah pelanggan Anda?

Jika Anda bisa menjawab 3 pertanyaan tersebut dengan tepat, itu berarti Anda sudah punya database pelanggan. Anda bisa skip bagian ini dan lanjut ke bagian berikutnya.

Tapi jika Anda tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut maka itu artinya Anda masih belum punya database pelanggan. Dan menurut saya ini adalah sebuah kesalahan.

Kemudian saya ingin Anda menjawab lagi pertanyaan berikut ini.

Saya yakin Anda pernah makan di luar, baik di warung pinggir jalan maupun di restoran di tengah kota.

Pertanyaan saya, dari sekian banyak rumah makan yang pernah Anda masuki, berapa banyak rumah makan yang meminta data diri Anda? Dan kalau dibuat perkiraan persentase, apakah lebih dari 50% atau di bawah 50% jumlah rumah makan yang minta data diri Anda?

Berdasarkan pengalaman saya, hanya sedikit sekali rumah makan yang minta data diri pelanggannya. Dan saya cukup yakin Andapun juga punya pengalaman yang sama dengan saya.

Lalu apa hubungannya pertanyaan pertama dengan yang kedua?

Kalau pada pertanyaan pertama Anda tidak bisa menjawab dengan tepat dan di pertanyaan kedua jumlah rumah makan yang Anda kunjungi di bawah 50%, maka itu berarti Anda tidak sendirian.

Ada begitu banyak pengusaha kuliner yang tidak tahu atau bahkan mengabaikan pentingnya mempunyai database pelanggan. Ini baru di bidang kuliner saja. Dan saya yakin kondisinya juga hampir sama untuk bisnis di bidang lainnya.

Mengapa harus punya database pelanggan?

Padahal dengan mempunyai database pelanggan, Anda bisa memanfaatkannya untuk membuat para pelanggan Anda balik lagi. Ini akan membuat biaya yang Anda keluarkan menjadi lebih efisien.

Sebagai contoh katakanlah Anda pasang iklan sebesar Rp1.000.000 per bulan. Dari pasang iklan ini Anda bisa mendapatkan 100 orang pembeli baru setiap bulannya.

Kalau Anda terus melakukan hal ini, untuk mendapatkan pembeli lebih banyak, maka Anda harus menambah budget beriklan lebih banyak lagi.

Tetapi jika Anda punya database pelanggan, Anda punya potensi mendatangkan pembeli lebih banyak setiap bulannya, tanpa harus menambah anggaran iklan.

Setelah 3 bulan Anda membangun database pelanggan, pada bulan ke-4 Anda mungkin bisa mendatangkan lebih dari 250 orang ke bisnis Anda dengan biaya yang sama.

Baca juga : 3 Rahasia Membangun Bisnis Jangka Panjang

Anda mungkin bertanya-tanya darimana asalnya? Asalnya adalah dari database pelanggan ini. Anda beriklan Rp1.000.000 dapat 100 pembeli. Sisanya, yang 150 pembeli itu berasal dari database pelanggan yang sudah Anda miliki sebelumnya.

Tentu kalau hanya punya database pelanggan saja tidak cukup, karena Anda juga harus punya program untuk membuat orang-orang yang sudah pernah beli, kembali datang untuk membeli.

Pembahasan mengenai program akan kita bahas di bagian kedua. Namun sebelum itu kita bahas dulu tentang bagaimana cara agar Anda punya database pelanggan sendiri.

Cara mudah agar pengusaha punya database pelanggan

Sebenarnya kalau kita mau melihat dan memperhatikan lebih detil bisnis yang Anda jalankan, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun database pelanggan. Anda tidak perlu punya aplikasi canggih seperti aplikasi CRM yang harga nya mahal.

Anda bisa menggunakan layanan gratis seperti Google Form untuk menyimpan database dari para pelanggan Anda.

Atau jika anggaran promosi Anda masih longgar, Anda bisa berlangganan layanan email marketing seperti KIRIM.EMAIL. Dengan layanan seperti ini akan membuat proses pengumpulan database pelanggan Anda jadi lebih mudah dan cepat. Anda hanya perlu morogoh kocek paling tidak Rp. 139.000 per bulan untuk mendapatkan layanan yang luar biasa dari mereka. Silakan klik di sini untuk melihat penawarannya.

Setelah Anda mempersiapkan “wadah” untuk menampun database pelanggan, cara selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah dengan memberikan penawaran yang menarik, untuk kemudian ditukarkan dengan data diri mereka.

Misalnya Anda memberikan diskon hingga 50% untuk orang yang beli di akhir bulan. Syaratnya adalah dengan memberikan data diri mereka seperti nama, nomoh hp, alamat rumah dan alamat email di form yang sudah Anda siapkan. Jika mereka tidak mau memberikan data dirinya, maka diskon 50% nya tidak berlaku.

Dengan demikian Anda bisa mendapatkan 2 hal sekaligus, yaitu mendapatkan pembeli dan juga data diri mereka.

Cara lainnya untuk bisa menangkap database pelanggan selain diskon, Anda juga bisa memberikan hal-hal lain yang bermakna bagi pelanggan Anda. Bisa berupa video, merchandise, ebook, dan lain sebagainya. Prinsipnya sama, jadikan itu sebagai alat yang nantinya ditukar dengan data diri pelanggan Anda.

Tidak punya program promosi yang berkesinambungan

Setelah Anda punya database pelanggan, seperti yang saya bilang di atas, bahwa itu belum cukup dan tidak berarti apa-apa kalau Anda tidak punya program promosi. Tidak hanya sekedar program promosisi saja, tetapi program promosi yang berkesinambungan.

Artinya jangan hanya membuat promosi sekali kemudian tidak ada promo lagi. Sebisa mungkin terus berikan promosi selama bisnis Anda masih ada.

Selain untuk menarik pembeli lebih banyak, promosi yang berkesinambungan juga bertujuan untuk membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan Anda.

Contoh program promosi yang berkesinambungan

Untuk contoh program promosi terhadap database pelanggan Anda ini bisa banyak sekali macamnya. Antara bidang bisnis yang satu dengan yang lain mungkin tidak selalu sama. Namun di sini saya akan coba memberikan contoh program promosi yang bisa diterapkan pada bidang bisnis manapun.

Yang perlu diingat adalah bahwa program promo ini hanya berlaku untuk orang-orang yang berada di dalam database pelanggan Anda. Jadi penawaran untuk mendapatkan data pelanggan dan penawaran untuk orang-orang yang sudah masuk dalam database pelanggan itu beda ya..

Adapun rogram untuk orang-orang yang sudah masuk dalam database pelanggan Anda, contohnya adalah sebagai berikut :

  • Beli produk atau jasa yang Anda jual berhadiah aksesoris yang masih relevan.
    Contohnya beli handphone dapat hardcase atau case anti pecah.
  • Beli produk atau jasa yang Anda jual berhadiah produk/jasa sejenis yang masih relevan.
    Contohnya berlangganan hosting berhadiah domain.
  • Beli produk atau jasa yang Anda jual, berhadiah produk/jasa yang tidak relevan atau tidak ada hubungannya.
    Contohnya beli Nasi Padang berhadiah buah jeruk.
  • Membuat promo bundling yang berlaku khusus orang-orang yang ada di database pelanggan Anda.
    Contohnya 1 buku harganya Rp250.000. Beli 2 buku dapat harga Rp400.000.
  • dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Itulah penjelasan dan pembahasan saya mengenai 2 kesalahan yang sering dilakukan oleh sebagian besar pengusaha pada umumnya. Intinya jika saat ini Anda belum punya database pelanggan dan tidak punya program promosi untuk mereka, maka itu adalah sebuah kesalahan.

Untuk memperbaikinya sangat mudah. Segera tangkap dan bangun database pelanggan Anda dan berikan promosi yang berkesinambungan untuk menarik mereka datang lagi.

Dengan demikian pembeli Anda jadi makin bertambah tanpa harus keluar biaya lagi untuk mengakuisisi pelanggan baru.

Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk Anda dan sampai bertemu di artikel saya berikutnya.

About the Author

Muhammad Sholeh

Seorang SEO Specialist di Good News From Indonesia (GNFI). Ex KIRIM.EMAIL. Techno Blogger. Digital Marketing and Technology Enthusiast.

View All Articles