Bagi saya bulan Juli tahun ini adalah bulan migrasi. Pasalnya pada pertengahan tahun 2019 ini saya memutuskan untuk pindah dari satu layanan ke layanan yang lain. Bukan satu tetapi ada 4 layanan yang saya pindahkan. Tidak hanya itu, dari proses migrasi ini juga cukup menguras kantong saya. Maka dari itu ini adalah hal baru buat saya, makanya saya bilang sebagai bulan migrasi.
Apa saja yang saya migrasikan di bulan Juli 2019 ini? Berikut rinciannya.
Juli bulan migrasi
Migrasi dari Hosting ke VPS
Migrasi yang pertama adalah pindah dari hosting ke VPS. Saya memutuskan ini karena di hosting yang lama sudah mulai lambat. Sebenarnya sudah sejak beberapa bulan lalu saya ingin pindah VPS tapi masih belum yakin, karena ternyata VPS itu harus setting sendiri untuk bisa menggunakannya. Karena pengetahuan saya tentang VPS masih nol besar, saya mengurungkan niat untuk pindah VPS.
Tapi karena ada pemicunya yang membuat saya cukup jengkel, pada akhirnya mau gak mau saya harus pindah ke VPS. Pemicunya adalah, saya install dan aktivasi plugin yang bernama WordPress Keyword Tool – Keyword research, setelah itu saya masuk ke halaman wp-admin tapi tidak bisa padahal halaman front-end bisa dibuka dengan lancar.
Muncul peringatan seperti ini :
This request takes too long to process, it is timed out by the server. If it should not be timed out, please contact administrator of this web site to increase ‘Connection Timeout’.
Kemudian saya open ticket di penyedia hostingnya, tapi responnya lambat dan rasanya tidak nyaman banget pelayanannya. Ini berlangsung selama kurang lebih 3 atau 4 hari gitu. Dan pada akhirnya sebagai solusinya mereka mendisable semua plugins yang ada di web saya.
Setelah itu halaman wp-admin memang bisa dibuka, lalu tanpa pikir panjang saya langung migrasi ke VPS.
Migrasi ini terjadi pada tanggal 17 Juli 2019. VPS yang saya gunakan adalah VULTR. Sebelumnya ada 3 pilihan yang membuat saya galau. Ada Contabo, Vultr dan Digital Ocean. Setelah tanya sana-sini, salah satunya mas Nuril dan beliau menyarankan Vultr, akhirnya saya pilih Vultr.
Untuk paket Vultrnya saya pilih yang $5 yang rinciannya :
- Storage : 25GB SSD
- CPU : 1
- Memory : 1024 MB
- Bandwidth : 1TB
Jika Anda juga mau pakai VPS dari Vultr silakan klik di sini. Nanti ada jika Anda mendaftar lewat link tersebut Anda akan mendapatkan deposit (credit) sebesar $50. Saya juga sudah membuktikannya dan beneran dapat deposit $50. Ini buktinya :
Tidak hanya ngasih saran, mas Nuril juga ngasih rekomendasi dimana jasa setting VPS yang handal dan bisa dipercaya. Mas Nuril merekomendasikan pakai jasanya mas Hardinal, karena beliau juga pakai. Alasannya sih murah, handal dan punya racikan sendiri dalam mengatur VPS. Lalu saya pun juga pakai jasa dari mas Hardinal ini.
Owh iya, bagi yang mau pakai VPS, bingung bagaimana cara settingnya dan butuh orang yang bisa manage VPS dan dapat dipercaya, saya rekomendasikan hubungi saja mas Hardinal. Cara bisa langsung kirimkan email di [email protected].
Tanya-tanya saja dulu boleh, orangnya enak kok buat diajak ngobrol.
Untuk biaya migrasi ini rinciannya sebagai berikut :
- Berlangganan VPS di Vultr : $5. Kalau dirupiahkan jadi Rp70.750.
- Biaya jasa manage VPS mas Hardinal : $8 ; Biaya migrasi website : $4.5 ($2.5 untuk domain pertama + $2 untuk domain ke-2 dan ke-3). Total $12.5. Rate $1 = Rp13.900. Sehingga untuk jasa mas Hardinal totalnya Rp173.750
- Jadi untuk total biaya migrasi dari hosting ke VPS di bulan pertama ini adalah $17.5 atau Rp244.500.
Migrasi Registar Domain
Kalau yang tadi adalah migrasi hosting, sekalian saja saya putuskan untuk migrasi domainnya juga. Saya ada dua domain yang pakai registar lokal. Pada bulan ini saya pindahkan registarnya ke Namesilo.
Saya pilih Namesilo bukan tanpa alasan. Alasannya sederhana saja, karena Namesilo memberikan harga domain yang murah dan tidak ada hidden fee baik untuk perpanjangan, transfer ataupun order baru. Tidak hanya itu, ada gratis Whois privacy, email forwarding, parking domain hingga DNS Management Tools. Itu semuanya gratis.
Untuk harga domain .com di Namesilo tahun pertamanya hanya $8.99. Kalau sedang ada promo Anda bisa dapat domain dengan harga $6.99 per tahunnya. Harga yang berlaku sekarang di Namesilo dan perbandingannya dengan registar lain silakan klik di sini.
Karena saya punya dua domain yang saya transfer di Namesilo, saya harus mengeluarkan $16.78. Kalau dirupiahkan jadi Rp237.438. Saya transfer domain ini tanggal 17 Juli 2019 dan butuh waktu sekitar 5 hari untuk perpindahan registar. Selesai migrasi tanggal 22 Juli 2019.
Jika Anda ingin pesan domain, saya rekomendasikan ke Namesilo saja. Cek dulu saja domain yang ingin Anda miliki di sini.
Migrasi dari Wifi Tembak ke Indihome
Migrasi yang ketiga adalah migrasi dari wifi tembak ke Telkom Indihome. Ini saya lakukan pada tanggal 21 Juli 2019.
Alasannya sih sederhana, karena di kecamatan tempat saya tinggal sudah ada jaringan baru Indihome dan ada promo harga berlangganan Rp250.000 per bulan. Kecepatannya 10Mbps. Dan untuk biaya pasangnya Rp150.000. Sehingga untuk bulan pertama totalnya Rp400.000. Dibayarkan pada bulan berikutnya.
Selain itu pemicu utamanya adalah akses internet wifi tembak yang saya pakai sebelumnya sudah tidak nyaman lagi dipakai buat kerja. Akses internetnya lambat banget, buat upload atau download juga sama. Bahkan pernah saya upload file ke Soundcloud harus ngulangi sampai 3x dan itu gagal semuanya. Padahal sebelum lebaran ini, akses internetnya cukup kencang. Begitu lebaran ke sini, aksesnya jadi lambat. Kata providernya itu kendalanya dari pusat.
Setelah ganti ke Indihome kerjaan jadi lancar dan koneksi tidak ada kendala lagi. gak nyesel pakai Indihome.
Itulah cerita migrasi saya di bulan Juli ini. Mudah-mudahan bermanfaat ya. 🙂
Berarti ngga pakai cpanel lagi ya mas?
iya mas Ardi. saya udah gak pakai cpanel lagi. Dan di VPS ini saya gak pakai panel-panel sejenis cpanel seperti Webuzo, VestaCp dll. Kata mas Hardinal panel-panel seperti ini malah memberatkan VPS, sehingga kalau mau bikin web baru, caranya pakai kode dan itu sangat mudah mas. 🙂