Apakah Anda sudah pernah mendengar atau mungkin mengetahui nama-nama makanan yang saya sebutkan berikut ini?
- Cenil
- Gatot
- Thiwul
- Satelit
- Lopis
- Gethuk
- Klepon
- Ketan Bubuk
Jika Anda sudah pernah dengar dan tahu nama-nama yang saya sebutkan di atas kemungkinan besar masa kecil Anda ada di desa. Terlebih di desa yang masih dalam wilayah Jawa Tengah dan Derah Istimewa Yogyakarta.
Namun bagi Anda yang belum pernah tahu atau minimal mendengar nama-nama tersebut, biar saya kasih tahu kalau itu adalah nama-nama makanan tradisonal yang saat ini keberadaannya cukup langka. Karena tidak semua pedagang jananan pasar menjual makanan-makanan tersebut.
Di halaman ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang pengalaman berburu jajanan tradisional yang saya sebutkan di atas. Juga cerita ini merupakan pengalaman pertama saya berkunjung ke pasar yang diklam sebagai pasar termegah di Yogyakarta ini.
Perburuan jajanan tradisional di Pasar Prambanan Baru ini berawal dari sebuah posting di Facebook Group. Mungkin karena cukup viral dan interaksinya juga cukup tinggi, sampailah posting tersebut di news feed istri saya. Kebetulan istri saya juga anggota di grup tersebut.
Karena melihat produk yang dia jual unik, terus yang komen juga cukup banyak akhirnya istri saya kepincut pengen beli. Dasarnya istri saya suka makanan berbahan ubi/singkong, ditambah lagi hamil muda makin besar keinginannya buat segera merasakannya.
Akhirnya setelah sholat magrib saya langsung pacu motor menuju ke Pasar Prambanan Baru untuk berburu jajanan tradisional seperti cenil dan gatot ini.
Sesampainya di sana saya bingung harus parkir di atas atau di depan. Untungnya saat itu ada orang lain yang juga akan ke atas. Saya ikuti saja dan untungnya dia juga akan ke lantai 3. Dia masuk ke area parkir dan saya pun juga.
Setelah parkir saya perhatikan di lantai 3 banyak sekali penjual sayur mentah. Mulai dari bayam, kangkung, timun, tomat semuanya ada. Dan sebagai informasi yang jualan di sini pada malam hari masih juga jualan. Asumsi saya mereka tidur di sini sambil menunggu supplier sayur ketika subuh menjelang.
Kembali ke jajanan tradional. Mbak Endang, penjual jajanan tradional ini membuka lapaknya pada malam hari. Biasanya setelah magrib dan sekitar jam 20.00 WIB dagangannya sudah habis.
Sesampainya di lapak Mbak Endang saya perhatikan sudah banyak orang yang antri dan hampir semuanya wanita. Dari sekian banyak yang antri, hanya saya saja yang laki. Sedangkan para laki-laki di sana hanya mengantar istrinya beli dan berada di posisi yang agak jauh.
Dagangan yang ditawarkan oleh Mbak Endang juga cukup banyak, seperti yang saya sebutkan di atas. Tiba giliran saya, dengan cepat saya pesan 4 jenis jajanan tradisional saja, antara lain :
- Cenil
- Gatot
- Klepon
- dan Getuk Ungu
Harganya pun juga terjangkau. Kita bisa membeli semua varian jajanan tradional ini atau memilih suka-suka hanya dengan harga Rp5.000 saja per porsinya. Dari segi rasa menurut saya juga enak. Paduan parutan kelapa dan pasta gulanya pas. Cocok bagi Anda yang tidak terlalu suka yang manis-manis.
Buat Anda yang ingin merasakan jajanan tradisional berbahan singkong/ubi seperti getuk, cenil dan gatot, langsung saja menuju ke lantai 3 Pasar Prambanan Baru. Silakan datang setelah magrib sebelum kehabisan.
Demikian cerita saya dan selamat berburu jajanan tradisional.