Tantangan diet 15 hari tanpa nasi merupakan ikhtiar saya dalam menurunkan berat badan. Saya mencoba tantangan ini karena berbeda dengan diet yang lain. Dan tentunya cukup cocok dengan saya yang seorang vegetarian.
Jika metode lain menitikberatkan pada banyaknya porsi makanan yang masuk ke perut, tantangan ini beda.
Tantangan ini bukan tentang mengurangi porsi makan. Melainkan tentang menghindari nasi setiap kali makan. Selain itu juga diimbangi dengan memperbanyak sayur, lauk ataupun buahnya. Sehingga porsinya tetap sama, hanya saja tidak pakai nasi dalam penyajiannya.
Latar Belakang Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi
Saya melakukan tantangan diet 15 hari tanpa nasi ini bukan hanya ingin menurunkan berat badan saja. Ada alasan lain yang menyebabkan saya harus menurunkan berat badan yang sudah mencapai 71kg ini.
Sakit Lama
Alasannya adalah saya pernah menderita sakit yang cukup lama. Diagnosa terakhir dokter, saya menderita penyakit yang bernama Plantar Fascitis dan juga Tarsal Tunnel Syndrom. Letak sakitnya ada di sekitar tumit dan pergelangan kaki kanan-kiri sehingga untuk berjalan harus menggunakan alat bantu.
Bahkan dari tahun 2016 hingga awal 2018 menjadi tahun-tahun terburuk bagi kesehatan saya. Karena di jangka waktu tersebut sakitnya tidak hanya di tumit saja tetapi juga di seluruh sendi-sendi besar seperti lutut, pergelangan tangan dan juga sikut.
Anehnya sakit ini berpindah-pindah. Pergelangan tangan sudah tidak sakit lagi lalu pindah ke sikut. Sikut sudah sembuh pindah ke lutut. Dan seterusnya. Sehingga kondisi ini mengakibatkan saya tidak bisa kemana-mana. Bahkan untuk menggendong dan bermain yang melibatkan fisik dengan anak, saya tidak bisa.
Melihat apa yang terjadi dengan saya ini kemudian dokter mendiagnosa, kemungkinan saya terkena kalau tidak TBC Sendi ya Rheumatik Artritis. Namun setelah ganti dokter dan melewati serangkaian test akhirnya untuk Rheumatik Artritis dinyatakan negatif. Alhamdulillah.
Sehingga ada kemungkinan saya menderita TBC Sendi. Yang konsekuensinya selama hampir 1 tahun saya harus mengkonsumsi obat TBC.
Baru 1 tahun ini (April 2018- maret 2019) saya sudah bisa lepas dari alat bantu jalan dan juga dari obat. Hal ini karena atas izin Alloh berkenan menyembuhkan saya dan menjawab doa-doa saya untuk kesembuhan. Juga dengan ikhtiar yang dilakukan oleh dokter Dadang Rona Sasetyo, Sp.OT(K) Hip & Knee yang telah memberikan tindakan medis untuk saya. Tidakannya berupa Radio Frequency Ablation (RFA) di ruang operasi untuk penyakit Tarsal Tunnel Syndrom.
Untuk yang mau tahu tentang proses RFA bisa lihat pada video berikut ini :
Juga dengan bantuan dari dokter Shinta Primasara, Sp.KFR yang telah memberikan terapi berupa High Intensity Laser Therapy (HILT) dan juga program terapi yang lainnya.
Dan yang mau tahu tentang HILT bisa lihat video berikut ini. Alatnya sama persis, teknis terapinya juga sama :
Alhamdulillah dengan semua ikhtiar itu saya bisa sembuh dan beraktivitas secara normal.
Berat Badan Naik
Akan tetapi di awal tahun 2019 ini sakit saya sedikit kambuh. Mungkin penyebabnya adalah berat badan saya sekarang mencapai 71 kg. Padahal pada waktu sakit berat saya hanya 68 kg.
Lalu entah kenapa saya tiba-tiba chat adik kelas saya. Saat itu dia saat itu sedang upload salad sayur dan saya meledeknya hati-hati asam urat. 😀 Ga taunya dia sedang menjalankan diet.
Kalau gak salah namanya deit GM dan DEMB. Pengertiannya apa silakan cari sendiri di Google. Intinya adalah makan tidak pakai nasi.
Diapun menceritakan kalau dulu deitnya berhasil. Berat badannya turun sekiatr 16kg dalam waktu sebulan. Sayapun tertarik untuk mencobanya.
Saya mulai mencoba makan tidak pakai nasi sedikitpun selama 6 hari. Niat awalnya adalah 7 hari. Tapi di hari yang ke 7 gagal karena gak kuat menahan godaan dari nasi padang. Hahaha. 😀
Dari percobaan 6 hari tanpa nasi ini Alhamdulillah berat badan saya turun. Yang semula 71 kini menjadi 69. Turun 2 kg hanya dengan 6 hari tanpa makan nasi tanpa olah raga. Dampaknya penyakit saya tidak kambuh lagi, terutama saat bagun tidur. Badan terasa ringan dan tidak mudah capek.
Mengingat saya punya riwayat penyakit yang seperti di atas dan sempat kambuh di awal tahun ini, saya berdiskusi dengan istri. Bagaimana kalau kita membuat tantangan makan tanpa nasi. Singkat cerita istri saya setuju dan sebagai permulaan muncullah tantangan 15 hari makan tanpa nasi ini. 🙂
Mengapa 15 hari?
Saya menentukan 15 hari ini karena asal saja. Mungkin karena waktunya bertepatan dengan pertengahan bulan, maka saya genapkan jadi 15 hari saja. Tidak ada pertimbangan khusus. Murni asal saja.
Goal Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi
Biarpun dalam penentuan waktunya asal saja, tetapi tantangan diet 15 hari tanpa nasi ini bukan tanpa goal yang ingin dicapai. Saat ini berat badan saya adalah 69 kg. Dengan tantangan diet 15 hari tanpa nasi ini goal saya adalah punya berat bada 65kg di 31 Maret 2019 nanti.
Menjalankan Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi
Dalam menjalankan tantangan diet 15 hari tanpa nasi ini tidak ada aturan bakunya. Hanya makan tanpa nasi selama 15 hari saja insya Alloh sudah bisa menurunkan berat badan.
Namun saya pribadi dalam menjalankan tantangan ini punya aturan tambahan. Yaitu sebisa mungkin tidak makan makanan berbahan tepung, gorengan dan juga makanan/ minuman yang manis. Namun ini bukan prioritas. Prioritas utamanya adalah makan tanpa nasi.
Perjalanan Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi
Melalui blog ini saya ingin mendokumentasi perjalanan diet selama 15 hari kedepan. Makanan apa saja yang saya makan akan saya posting di halaman ini dan insya Alloh update setiap harinya.
Kalau begitu saya langsung mulai saja. Mulai dari hari pertama.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-1
Untuk hari ke-1 ini saya mulai pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2019. Ini saya awali dari makan malam. Untuk menunya sendiri sangat sederhana, yaitu tahu kukus serba guna (takubana) dan juga pecel sawi dan wortel bertabur makaroni keju.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-2
Hari ke-2 jatuh pada hari Jum’at tanggal 15 Maret 2019. Untuk sarapan menunya adalah sop kembang kol dan takubana.
Untuk menu ini juga saya upload di Instagram. Dari foto itu ada salah satu teman saya yang berkomentar. Namanya Shinta Utami yang juga seorang Kepala Kantor Pos. Komentarnya bikin saya makin bersemangat menjalankan tantangan 15 hari tanpa nasi ini.
Sedangkan untuk makan siangnya adalah Bakso Bendo Arab Pak Azis. Saya terpaksa beli di luar karena saat itu posisi sedang di rumah sakit Cakra Husada. Sedang ambil antrian untuk periksa jantungnya pakdhe Darmo.
Untuk makan malamnya adalah rebusan kembang kol dan juga takubana. Mirip dengan sarapan tadi pagi karena bahan-bahannya masih ada. Bedanya ini saya tambahkan mayones, boncabe dan keju.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-3
Hari ke-3 jatuh pada hari Sabtu tanggal 16 Maret 2019. Masih tanpa nasi dan masih setia dengan takubana. Kali ini menu sarapan saya adalah sayur oseng buncis dan takubana.
Karena istri saya masaknya juga untuk anak, maka oseng buncis ini tidak pedas. Supaya terasa pedas saya tambahkan sendiri boncabe.
Untuk makan siangnya saya beli lotek di tepat tetangga. Loteknya sengaja saya pesan tanpa lontong dan telur. Harganya cukup murah yaitu Rp6.000 per porsi. Segini saja sudah bikin kenyang walaupun tanpa nasi. Isinya bayam, tauge dan juga timun.
Untuk makan malam saya masih pakai sayur buncis tadi pagi. Karena masih dan tinggal sedikit saya makan untuk makan. Ini saya tambahkan keju dan juga boncabe.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-4
Hari ke-4 jatuh pada hari Ahad tanggal 17 Maret 2019. Untuk sarapan ini saya juga terpaksa beli. Karena pagi-pagi sudah hujan dan tidak jadi ke pasar. Akhirnya saya beli sayur bayam dan juga telur bumbu kecap ditambah dengan stok takubana terakhir.
Untuk makan siangnya tidak ada. Karena hujan deras seharian. Untuk keluar juga malas sedangkan sudah tidak ada stok sayuran lagi di kulkas.
Sedangkan untuk makan malam, karena kondisinya tidak punya apa-apa untuk dimasak, saya terpaksa masak mie instan. Ini bukan sembarang mie instant. Tapi mie instant alami dari Lemonilo.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-5
Hari ke-5 jatuh pada hari Senin tanggal 18 Maret 2019. Pada hari ke-5 ini untuk menu sarapan dan makan siangnya sama, yaitu Gado-gado. Saya beli 2 porsi gado-gado di dekat stasiun Srowot dimana 1 porsinya cuman Rp3.000. Di tempat lain mungkin gak ada gado-gado semurah ini.
Sedangkan untuk makan malamnya istri masak terong tahu asam manis. Selama lebih dari 5 menikah istri saya baru mencoba masak menu ini baru pertama kali. Namun dari segi rasa gak perlu diragukan lagi.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-6
Hari ke-6 jatuh pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2019. Untuk tantangan diet 15 hari tanpa nasi ini sarapannya masih tetap sayur terong asam manis dengan lauk tahu bakso. Ini karena sayur terongnya tadi malam masih dan layak makan, jadi dipakai untuk sarapan di hari ke-6 ini.
Untuk makan siangnya tidak ada karena saya tidak makan dan untuk makan malamnya adalah pecel bayam dan telur dadar.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-7
Hari ke-7 jatuh pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2019.
Untuk sarapan menunya adalah seporsi gado-gado yang beli di Srowot.
Sedangkan untuk makan siangnya saya mencoba sesuatu yang baru yaitu pisang yang berselimut susu kental manis.
Dan untuk makan malamnya menu nya adalah sop bikinan istri.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-8
Hari ke-8 jatuh pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2019.
Sarapannya masih sop karena masaknya malan jadi bisa untuk pagi ini. (tidak ada fotonya, lupa)
Untuk makan siangnya adalah lotek bu Dewi dan juga telur ayam utuh.
Makan malamnya adalah capcay yang terdiri dari brokoli, kembang kol, sawi dan juga wortel.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-9
Hari ke-9 jatuh pada hari Jum’at tanggal 22 Maret 2019.
Menu sarapannya adalah sayur capcay yang sama dengan tadi malam.
Untuk makan siangnya tidak ada dan untuk makan malamnya adalah mie instan plus telur. Ini karena sudah tidak punya sayur lagi, pagi nya tidak belanja dan kondisi hujan deras pakai mati listrik juga.
Tantangan Diet 15 Hari Tanpa Nasi : Hari ke-10
Hari ke-10 jatuh pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2019.
Untuk sarapannya adalah gado-gado + tahu bakso. Belinya di Srowot namun sayurannya beda dengan yang biasanya. Ini lebih banyak sayuran hijaunya namun sambelnya kurang begitu enak.
Disclaimer
Menu yang saya tampilkan di sini itu atas inisiatif saya sendiri. Jika Anda sampai di halaman ini dan mencoba tantangan yang sama, saya tidak bertanggung jawab atas dampak/ kerugikan yang mungkin timbul terhadap diri Anda. Sehingga dengan ini saya menyatakan terlepas dari semua tuntutan dalam bentuk apapun.
Itulah pengalaman saya dalam menurunkan berat badan melalui tantangan 15 hari tanpa nasi. Ini akan saya update terus dari hari ke hari sampai hari ke-15.
wah..salut buat konsistensnya.
sy mau 1 hari makan ga pake nasi aja berat.
Ini tidak dikombinasikan sama suplemen lain gitu kah mas?
enggak mas.. saya gak pake suplemen apapun. hanya tahu sama sayuran aja. 🙂