Sekarang jualan online tidaklah sesulit 5 tahun yang lalu. Hanya dengan modal upload foto produk di WhatsAppp Story saja kita sudah bisa jualan.

Bahkan dengan hadirnya marketplace seharusnya bisa membuat jualan online menjadi lebih mudah. Karena ribuan bahkan jutaan calon pembeli berkumpul di satu tempat.

Namun dibalik segala kemudahan dalam memulai jualan online ini ternyata ada problem yang sangat besar dialami oleh teman-teman saya.

Problemnya adalah penjualannya segitu-gitu saja, yang beli itu-itu saja. Sehingga omset dan profitnya juga segitu-gitu saja.

Setidaknya seperti itulah yang saya perhatikan dari pola jualannya teman-teman di WhatsApp.

Hal ini tentu bukan tanpa sebab.

Kalau saya perhatikan masalahnya bukan pada produk yang dijual dan bukan pula pada cara mereka menjual.

Yang jadi masalah adalah karena kita tidak punya traffic yang cukup banyak untuk diubah menjadi pembeli.

Saya sering menyebutnya sebagai traffic.

Kalau traffic yang masuk banyak dan tertarget maka potensi untuk terjadi penjualan sangatlah tinggi. Begitu pula sebaliknya, kalau trafficnya hanya sedikit, bagaimana mungkin penjualan online kita bisa meledak?

Sebagai contoh, kita jualan di WhatsApp dengan mengandalkan WA Story. Jumlah kontak kita ada 100. Yang melihat story kita hanya 30 orang. Sedangkan yang beli paling cuma 3 orang. Dan saya yakin kalau polanya seperti ini maka bukan tidak mungkin hanya beberapa orang saja yang beli di akhir bulan.

Maka dari itu kalau ingin penjualan meledak dan yang beli makin banyak, mau tidak mau harus menambah dan mendapatkan traffic yang tertarget ke dalam bisnis kita.

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mendapatkan traffic tertarget ini???

4 Jenis Traffic Untuk Membuat Jualan Online Anda Laris Manis

Berikut ini ada 4 jenis traffic yang bisa kita pilih untuk aktivitas jualan online. Silakan pilih paling tidak 1 saja dulu kalau Anda masih pemula.

Kuasai dulu 1 jenis traffic, kalau sudah menghasilkan penjualan yang banyak baru tambah atau beralih ke jenis yang lainnya.

Lalu apa saja 4 jenis traffic tersebut? Berikut penjelasannya.

Organic Traffic

Organic traffic adalah jenis traffic yang bisa kita dapatkan dengan cara membangun konten dan engagement tanpa mengeluarkan uang sedikitpun untuk beriklan.

Di dalam bisnis online yang termasuk organik traffic ini antara lain :

  • Facebook personal
  • Instagram
  • Youtube
  • TikTok
  • SEO
  • Blogging

Yang perlu diingat ketika kita memilih jenis traffic ini untuk meningkatkan penjualan adalah konsekuensinya. Konsekuensi dari memilih organic traffic adalah :

  • harus jago bikin konten
  • harus konsisten
  • harus paham tentang algoritma platform yang dipakai
  • dan harus sabar karena mendapatkan traffic lewat jalan organic itu butuh waktu.

Anda ingin menggunakan traffic jenis ini, menerima konsekuensi dengan belajar dari ahlinya, saya ada beberapa rekomendasi tempat dan tools untuk belajar organik traffic, diantaranya :

Kalau satu saja Anda tidak mau menanggu konsekuensinya, maka silakan pindah ke jenis traffic yang lainnya. Misalnya Anda tidak sabaran menunggu hasil dan tidak mau bikin konten secara konsisten, maka Anda bisa pakai jenius traffic berikutnya, yaitu paid traffic atau ngiklan.

Paid Traffic

Jenis traffic yang kedua adalah paid traffic. Ini adalah kebalikan dari organic traffic. Kalau organic traffic bisa kita lakukan tanpa uang atau modal beriklan. Sedangkan kalau paid traffic mau tidak mau kita harus punya uang agar iklannya jalan.

Contoh platform yang termasuk di dalam paid traffic ini antara lain :

  • Facebook Ads
  • Google Ads
  • TikTok Ads
  • Youtube Ads
  • Instagram Ads
  • dan lain sebagainya.

Untuk paid traffic ini bukan tanpa konsekuensi. Kalau Anda mau mendapatkan traffic jenis ini maka konsekuensinya antara lain :

  • harus punya anggaran atau budget untuk beriklan
  • paham dan tahu cara beriklan
  • update tentang policy
  • tekun untuk ngulik data dan insight.

Kalau Anda tidak mau konsekuensinya maka jangan beriklan. Misalkan Anda tidak mau keluar uang untuk beriklan, maka jangan pakai traffic jenis ini untuk mendapatkan pembeli dan meledakkan penjualan.

JV Traffic

JV Traffic atau join venture traffic merupakan jenis traffic ketiga yang bisa Anda pilih. Contohnya seperti :

  • reseller
  • dropshipper
  • makelar
  • affiliate
  • dan lain sebagainya.

Konsekuensinya antara lain :

  • Anda harus siap dengan berbagai macam probematika manusia dan mampu menyelesaikannya
  • Siap dengan berbagai macam kritikan dan drama
  • Benar-benar mau me
  • Membuat rules dan kode etik.

Own Traffic

Dan jenis traffic yang terakhir adalah own traffic atau traffic yang dimilik oleh diri kita sendiri. Yang termasuk di dalam own traffic ini antara lain :

  • kontak di WhatsApp, Line & Telegram
  • dan alamat email.

Kosekuensinya :

  • Paham funnel
  • Punya ilmu dalam mengelola database
  • Harus siap lead magnet
  • Siap bayar untuk tools yang digunakan.

Itualh 4 jenis traffic yang bisa kita pilih sekaligus konsekuensinya. Jangan sampai kita hanya ingin omsetnya milyaran tapi tidak siap dan tidak mau menanggung konsekuensinya.

Itu saja dari saya mudah-mudahan bermanfaat. Sampai bertemu di artikel berikutnya.

About the Author

Muhammad Sholeh

Seorang SEO Specialist di Good News From Indonesia (GNFI). Ex KIRIM.EMAIL. Techno Blogger. Digital Marketing and Technology Enthusiast.

View All Articles