Hari ini saya berkesempatan hadir di Expo UKM Istimewa 2019 di Halaman Dinas Koperasi UKM DIY. Sebenarnya tujuan utama saya datang ke sana bukanlah untuk melihat pameran UKM nya, melainkan untuk belajar menulis konten.

Pada acara Expo UKM Istimewa 2019 ini ada agenda Workshop Cara Membuat Content Writing Yang Menjual bersama Tim Google Gapura Digital Jogja.

workshop cara membuat content writing yang menjual

poster workshop cara membuat content writing yang menjual

Dari acara Expo UKM Istimewa 2019 ini selain mendapatkan ilmu dan insight tentang content writing, saya juga mendapatkan inspirasi keren dari salah satu peserta pameran. Dan inspirasi ini akan saya coba bagikan melalui halaman blog ini. Siapa tahu Anda yang membaca blog ini juga ikut terinspirasi.

Jadi ceritanya begini..

Setelah selesai mengikuti workshop saya keluar dari aula. Sesampainya di tempat pameran, saya melihat stand-stand yang tadinya penuh, eh saat itu sudah kosong. Hanya tinggal meja kursi berserakan dan beberapa stand saja yang masih buka.

Expo UKM Istimewa 2019

Para peserta pameran beberapa sudah pulang

Kemudian saya ingat, owh ternyata hari ini adalah hari terakhir Expo UKM Istimewa 2019. Jadi ya pantas saja para peserta pameran sudah pada pulang duluan, karena sudah sore dan sudah gak ada acara apa-apa lagi.

Lalu saya kelilingi tempat pameran sambil melihat-lihat di beberapa stand yang masih buka.

Diantara stand-stand yang masih bertahan ini ada yang menjual batik, ada yang menjual produk kerajinan dan yang paling banyak bertahan adalah stand kuliner.

Stand kuliner Expo UKM Istimewa 2019

Stand kuliner Expo UKM Istimewa 2019 yang masih bertahan

Dari sekian stand yang masih bertahan ini perhatian saya tertuju pada sebuah stand yang dijaga oleh 2 orang anak muda. Satu laki-laki dan satunya perempuan.

Yang menarik perhatian saya adalah mereka menjual makanan ringan yang kemasannya menurut saya keren banget. Tidak kalah dengan makanan ringan yang ada di minimarket berjejaring itu.

Keripik Gettok

Kemudian saya arahkan langkah menuju ke stand tersebut. Dan sesampainya di sana saya mendapatkan sebuah makanan dengan merek Gettook.

keripik gettook

Keripik Gettook

Lalu saya tanyakan ke penjaga standnya tentang apa itu Gettok. Anak muda tersebut menjelaskan bahwa Gettook ini adalah sebuah keripik gethuk dengan berbagai macam varian rasa.

Setelah ngobrol-ngobrol anak muda ini memperkenalkan diri dan namanya adalah Louis Alexander.

Dari ngobrol-ngobrol ini saya tahu bahwa Louis memulai membuat Gettook ini sejak September 2017. Dan saat itu kemasan Gettook tidak seperti sekarang. Dulunya hanya memakai plastik biasa yang dilabeli dengan kertas.

foto di stand gettok

foto di stand gettok – sumber : IG story Gettok

Selain itu saya juga tahu kalau saat ini Gettook juga sudah masuk ke supermarket lokal jogja seperti Mirota Kampus dan juga Pamela. Menurut saya ini sangat keren, karena jarang sekali ada anak muda yang produknya hanya gethuk tetapi bisa menembus supermarket.

Saat ini Louis dengan Gettook-nya ingin ekspansi keluar Jogja. Maka dia membuka peluang kerjasama berupa reseller dan juga dropshipper.  Jadi kalau Anda yang kebetulan membaca blog ini sedang ingin membuka bisnis dan bingung mau jualan apa, silakan hubungi Louis ini untuk menjadi resellernya.

open reseller gettook

open reseller gettook

Owh iya, dari segi harganya Gettook ini cukup terjangkau, yaitu Rp12.000 saja. dan jika Anda menjadi reseller maka Anda cukup membayar Rp10.000 saja dan harganya bisa Anda mark up dari Rp12.000 hingga Rp15.000.

Belajar dari Louis

Bagi saya pribadi, setiap bertemu dengan orang baru sebisa mungkin saya mengambil pelajaran darinya. Dari pertemuan dan ngobrol-ngobrol dengan Louis ini, saya mendapatkan beberapa pelajaran berharga yang diantaranya :

Memulai bisnis tidak perlu menunggu sampai tua.

Louis memberikan pelajaran kepada saya bahwa untuk memulai bisnis itu tidak perlu menunggu sampai tua. Akan tetapi perlu diingat, tidak semua orang mau menjadi seorang pebisnis. Ada yang lebih suka menjadi seorang profesional daripada menjadi seorang pebisnis. Ini adalah pilihan.

Namun jika kita ingin menjadi seorang pebisnis, maka mulai saat ini juga, lakukan dari yang paling kecil dan mulai dari diri kita sendiri.

Menunda Kesenangan

Hal yang saya pelajari dari Louis adalah bahwa dia bisa menunda kesenanganya. Di saat teman-temannya sibuk pacaran, atau bahkan sedang bersenang-senang, Louis memilih untuk menjaga stand nya di pameran dan melayani pembeli.

Menembus Batasan

Louis memberikan pelajaran kepada saya bahwa tidak ada hal yang mustahil. Dia masih muda namun karena kegigihannya membangun brand dan memperbaiki produknya, dia mendapatkan kesempatan untuk produknya masuk di supermarket biarpun masih lokal.

Kalau Louis bisa Insya Alloh kita yang ingin menjadi pebisnis juga bisa.

Makin Keren Bersama PLUT Jogja

Salah satu cara untuk bisa sukses dalam berwirausaha adalah dengan komunitas dan pendampingan. Sehingga untuk Anda yang ingin sukses berwirausaha, ada kabar baik untuk Anda.

Kabar baiknya adalah Dinas Koperasi UKM DIY mempunyai lembaga non-finansial yang bisa membantu Anda dalam meningkatkan :

  • kinerja produksi,
  • kinerja pemasaran,
  • akses pembiayaan,
  • pengembangan sumber daya manusia (SDM)

melalui peningkatan kapasitas kewirausahaan, teknis dan manajerial, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM yang berada di D.I Yogyakarta.

Nama lembaga ini adalah Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah D.I Yogyakarta yang selanjutnya disebut sebagai PLUT Jogja.

Jadi kalau Anda ingin sukses maka segeralah bergabung dengan PLUT Jogja, ikuti program-programnya dan ikut komunitasnya. Untuk bergabungnya gratis, tidak dipungut biaya sedikitpun. Untuk informasi lengkapnya silakan kunjung website PLUT-KUMKM DI Yogyakarta.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. 🙂

*Ms.

About the Author

Muhammad Sholeh

Seorang SEO Specialist di Good News From Indonesia (GNFI). Ex KIRIM.EMAIL. Techno Blogger. Digital Marketing and Technology Enthusiast.

View All Articles